A. Teori Sudra
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan hindu ke wilayah indonesia dilakukan oleh orang-orang India dari kasta Sudra.
Namun pengetahuan agama yang dimiliki dari orang-orang kasta sudra sangat kurang jadi sangat meragukan.
B. Teori Waisya
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu di Indonesia dibawa oleh orang-orang india dari kasta waisya.orang berkasta waisya mata pencahariannya berdagang.para pedagang dari India datang ke Indonesia selain berdagang juga menyebarkan agama hindu.
C. Teori Kesatria
Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu di Indonesia dibawa oleh orang-orang india berkasta kesatria {para prajurit}. Mereka melarikan diri ke Indonesia sebagai akibat dari terjadinya
kekacauan politik di India.
D. Teori Brahmana
Teori ini menyatakan bahwa agama hindu masuk ke wilayah indonesia dibawa oleh kaum brahmana.sebab pada waktu itu hanya kaum brahmana yang mempunyai hak untuk membaca kitab suci Weda. Sehingga hanya kasta brahmanalah yang memahami ajaran agama hindu secara utuh dan benar.
Pengaruh Agama Hindu-Budha Di Indonesia
A. Kebudayaan
Masuknya pengaruh India membawa babak baru dalam masyarakat Indonesia dalam bidang kepercayaan. Masyarakat Indonesia mulai bertahap meninggalkan kepercayaan yang asli dan kemudian memeluk agama dari India yaitu Hindu dan Budha.
B. Pemerintahan
Sebelum masuknya agama India ke Indonesia masyarakat Indonesia menganut sistem kepala suku.setelah masuknya pengaruh india,sistem kepala suku dirubah menjadi sistem raja yang diwariskan secara turun –temurun.
C. Sosial
Sejak masuknya agama Hindu ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai mengenal sistem kasta dalam kehidupannya. Dalam kehidupan masyarakat, kasta yang dimiliki seseorang diwariskan secara turun-temurun. Sistem kasta ini membagi masyarakat Hindu ke dalam empat besar,seperti berikut ini:
Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta agama hindu.
Kasta Kesatria, terdiri dari para bangsawan {keluarga raja} dan prajurit.
Kasta waisya, terdiri dari para pedagang dan tuan tanah.
Kasta sudra, terdiri dari par petani, buruh, dan nelayan.
D. Ekonomi
Agama Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak begitu besar pengaruhnya dalam bidang ekonomi. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktivitas ekonomi jauh sebelum kedatangan pengaruh India.
E. Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan itu terlihat dari berbagai peninggalan kebudayaan, seperti bangunan candi, karya sastra, dikenalnya bahasa sansekerta, dan huruf Pallawa.
Peninggalan Kerajaan Hindu Di Indonesia
1. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang pertama berdiri di wilayah Indonesia setelah berkembangnya pengaruh dari India. Berdasarkan prasasti Yupa yang di temukan di daerah Kutai, sejak tahun 400M di Kalimantan timur. Raja-raja yang memimpin kerajaan kutai adalah raja Kudungga, raja Aswawarman, raja Mulawarman.
2. kerajaan Tarumanegara
kerajaan tarumanegara terletak di daerah Jawa Barat dan diperkirakan di daerah sekitar Bogor. Keberadaan kerajaan Tarumanegara sekitar 414 M ditemukan dalam cacatan Fa-Hien. Prasasti yang menyebutkan keberadaan kerajaan tarumanegara sebagai berikut: prasasti Ciaruteun {Bogor}, prasasti Kebon Kopi {Bogor}, prasasti Jambu {Bogor}, prasasti Tugu {Jakarta Utara}, prasasti Muara cianten {Bogor}, prasasti Pasir Awi {Bogor} dan, prasasti Munjul {Banten}, ditemukan pada tahun 1947.
3. Kerajaan Holing
Letak kerajaan Holing belum dapat dipastikan karena para ahli sejarah belum menemukan bukti-bukti secara lengkap kerajaan Holing. Ada yang mengatakan di pantai utara pulau Jawa bagian timur dan ada pula yang mengatakan di di tepi selat Malaka. Kerajaan Holing dipimpin oleh ratu Sima.
4. Kerajaan Melayu dan Sriwijaya
Pusat kerajaan Melayu terletak di Jambi, tepatnya di sungai Batanghari. Hal ini dibuktikan dengan penemuan candi, arca, dan peninggalan-peninggalan lainnya.kerajaan Melayu masuk ke kerajaan sriwijaya pada abad sekitar 7 M. raja-raja yang memerintah kerajaan sriwijaya yaitu: Raja Dapunta Hyang, Raja Balaputra Dewa, Raja Sangrama Wijayatunggawarman.
Kerajaan Mataram Kuno dipimpim dua dinasti yang pertama menganut agama hindu dan yang kedua agama budha
5. kerajaan Mataram Kuno
kerajaan Mataram Kuno terletak di daerah Jawa Tengah dengan daerah intinya disebut Bhumi Mataram. Kerajaan Mataram kuno dapat diketahui dari prasasti Canggal, prasasti Balitung, dan kitab Carita Parahyangan. Raja-raja yang memerintah kerajaan Sriwijaya pada *dinasti Sanjaya ialah: Rakai Mataram sang ratu Sanjaya, Sri Maharaja Rakai Pikatan, Sri Maharaja Watukura Diah Balitung, Sri Maharaja Rakai Wawa.
*dinasti syailendra ialah: Raja Indra, Raja Samarottungga, Raja Balaputra Dewa.
Peninggalan Kerajaan Budha Di Indonesia
6. Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan Medang Kamulan terletak di Jawa Timur tepatnya di daerah Muara sungai Brantas.keberadaan kerajaan Medang Kamulang dapat diketahui dari berita asing dan beberapa prasati.
Raja-raja yang pernah memerintah kerajaan Medang Kamulan adalah: Raja Mpu Sindok, Raja Dharmawangsa, Raja Airlangga.
7. Kerajaan Kediri
Kerajaan ini merupakan kerajaan kelanjutan Medan Kamulan {Dinasti isyana}.kerajaan kediri dapat diketahui dari berita asing dan prasasti. Raja-raja yang memerintah kerajaan Kediri ialah: Raja Jayawarsa, Raja Bameswara, Raja Jayabaya, Raja yang tidak diketahui pasti pemerintahannya, Raja Kertajaya.
8. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari dapat diketahui dari berbagai berita baik dalam negeri maupun luar negeri dan juga dari kitab Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca, juga berupa arca dan bangunan candi. Raja-raja yangmemimpin kerajaan Singasari adalah: Raja Ken Arok, Raja Anuspati, Raja Tohjaya, Raja Wisnuwardhana, Raja Kertanegara.
9. Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit dapat diketahui dari berbagai sumber seperti: prasasti Butak {1294}, Kidung Harasawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama, Kitab Pararaton yang tidak diketahui nama penulisnya, Kitab Negara Kertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca. Raja-raja yang memimpin kerajaan Majapahit adalah: Raja Raden Wijaya, Raja Jayanegara, Ratu Tribhuana, Raja Hayan Wuruk, Raja Wikrama Wardhana.
0 komentar:
Posting Komentar